Posted by
Fahrizal
|
0
comments
TEMPAT � TEMPAT ZIARAH DI ARAB SAUDI
1. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW, setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah SAW. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi SAW. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin �Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m � 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m Rasulullah SAW. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi SAW. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid. Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m� pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m�, ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m� dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuksalat seluas 135.000 m�. Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi SAW. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid. Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m� pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m�, ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m� dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk
2. RAUDHAH
Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah SAW Diterima dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya):�Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku.� (Riwayat Bukhari).Rasulullah SAW dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar Ummul Mukminin Aisyah ra., isteri Nabi. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua shahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid, yakni di sudut tenggara (kiri depan) masjid. Sedangkan Aisyah dan kebanyakan shahabat yang lain, dimakamkan di pemakaman umum Baqi. Dahulu terpisah cukup jauh, kini dengan perluasan masjid, Baqi jadi terletak bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi.
3. BIR ALI
Sebuah tempat Miqat (miqat zamani) bagi penduduk Madinah yang akan berumroh atau berhaji, sebagaimana yang dicontohkan Nabi. Jadi hanya jamaah haji gelombang pertama atau jamaah umroh yang mendahulukan Madinah yang dapat merasainya. Masjid Bir Ali berjarak kurang dari 15 menit perjalanan dari Madinah. Disanalah jamaah laki-laki mengenakan pakaian ihram (atau biasanya telah dikenakan di Madinah), bersuci, sholat dua rakaat dan memulai niat ihram dan bersiap umroh, jarak Bir Ali ke Makkah sekitar 450km yang biasanya ditempuh dalam 4-6 jam. Dan sepanjang itu pula, jamaah telah memulai mematuhi beberapa larangan ihram.
4. MAKAM BAQI
Sejarah Pemakaman Al Baqi [Maqbarah Baqi'] Saudi ArabiaMaqbarat Al-Baqi� (????? ??????, Pemakaman Al-Baqi�) Jannatul Baqi� merupakan sebuah komplek pemakaman di kota Madinah, Arab Saudi, yang letaknya persis melewati Masjid Nabawi, area bagian tenggara dari masjid. Pemakaman ini juga dikenal sebagai Jannatul Baqi� (??? ??????). Nama ini berarti �Taman Surga�. Nama lain yang dikenal adalah Baqi� Al-Gharqad. Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun tepat di mana Nabi Muhammad biasa menjalani kehidupannya dan membangun masjidnya di mana saat ini beliau dimakamkan. Karena itu pemakaman ini memiliki banyak arti penting. Di tempat itu dimakamkan jasad para sahabat dan keluarga Nabi SAW. Riwayat menyebutkan bahwa Nabi melakukan doa setiap kali beliau melewati pemakaman.Pada masa pembangunan Masjid Nabawi, As�ad bin Zararah, salah seorang sahabat Nabi wafat. Nabi Muhammad SAW memilih daerah sebagai pemakaman dan As�ad adalah orang pertama yang dimakamkan di pemakaman Al-Baqi� dari kalangan Anshar. Riwayat lain menyebutkan sahabat pertama yang dimakamkan di Al-Baqi� adalah Utsman bin Madhun wafat tahun 3 H.
5. MASJIDIL HARAM
Masjidil haram terletak di Makkah, ia adalah sebuah kota di Jazirah Arab 330 meter dari permukaan laut. Sejarah perkembangannya dimulai pada masa Ibrahim al Khalil dan putranya Isma�il as, di kota tersebut Nabi Muhammad �shallallahu �alaihi wa sallam dilahirkan, juga menjadi tempat turunnya wahyu pertama kali, dari sanalah cahaya Islam bersinar, di sana juga terdapat Masjidil haram, ia merupakan masjid yang dibangun pertama kali untuk manusia di muka bumi.
Bangunan Ka�bah yang merupakan qiblat umat Islam dari segala penjuru dunia kira-kira terletak di tengah Masjidil haram yang tingginya mencapai 15 meter, seperti kamar besar yang berbentuk kubus, dibangun oleh Ibrahim
Bangunan Ka�bah yang merupakan qiblat umat Islam dari segala penjuru dunia kira-kira terletak di tengah Masjidil haram yang tingginya mencapai 15 meter, seperti kamar besar yang berbentuk kubus, dibangun oleh Ibrahim
6. MAQOM IBRAHIM
Maqam Ibrahim juga dieja (Makam Ibrahim) merupakan binaan yang mengandung batu hamparan kecil yang terletak lebih kurang 20 hasta di sebelah timur Kaabah. Ia bukanlah kuburan Nabi Ibrahim a.s. sebagaimana dugaan atau pendapat sebahagian orang-orang kebanyakan. Sebaliknya di dalam binaan kecil ini terdapat sebiji batu yang diturunkan oleh Allah dari Syurga bersama-sama dengan dengan batu-batu kecil lain yang terdapat di Hajar Aswad. Di atas batu Maqam Ibrahim ini, Nabi Ibrahim pernah berdiri di waktu baginda membangunkan Kaabah disamping puteranya Nabi Ismail a.s. memberikan bongkah-bongkah batu kepadanya. Batu Maqam Ibrahim dipelihara Allah, sekarang ini sudah ditutup dengan perak. Sedangkan bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim panjangnya 27 cm, lintangnya 14 cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat. Atas perintah Khalifah Al-Mahdi Al-Abbasi di sekeliling batu Makam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung.
7. HIJIR ISMAIL
HIJIR Ismail adalah salah satu bagian dari Ka�bah yang terletak antara Rukun Syamin dan Rukun Iraqi. Dipagari oleh tembok rendah (al-Hatim) berbentuk setengah lingkaran. Hijir Ismail ini dahulu adalah tapak rumah keluarga Nabi Ibrahim. Di situlah Nabi Ismail tinggal bersama sang ibu, Siti Hajar, dan kemudian menjadi kuburan mereka berdua. Ketika Ka�bah dipugar oleh suku Quraisy pada tahun 606 M, yaitu sewaktu Nabi Muhammad berusia sekitar 35 tahun, mereka kehabisan dana yang halal untuk dapat membangun Ka�bah seukuran aslinya. Karena itu, mereka mengurangi panjang tembok sisi barat dan sisi timur serta di bagian utara kurang lebih tiga meter. Itulah sebabnya luas Ka�bah menjadi berkurang sedang luas Hijir Ismail menjadi bertambah. Hijir Ismail termasuk bagian dari Ka�bah, karena itu jamaah yang melakukan thawaf harus mengitari pula Hijir Ismail.
Hijir Ismail merupakan bagian Ka�bah yang memiliki keistimewaan tersendiri. �Bagian� ini pun merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram dikisahkan, pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya kota Mekah, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS : �Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti�.
Hijir Ismail merupakan bagian Ka�bah yang memiliki keistimewaan tersendiri. �Bagian� ini pun merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Dalam kitab Fi Rihaabil Baitil Haram dikisahkan, pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya kota Mekah, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail AS : �Sekarang Aku buka Hijirmu salah satu pintu surga yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti�.
8. SOFA DAN MARWA
Shofa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi tempat melaksanakan ibadah sa�i dalam ritual ibadah haji dan umrah. Dalam tradisi Islam, Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan isterinya Siti Hajar di gurun bersama puteranya Ismail yang masih bayi dengan perbekalan sebagai ujian bagi keimanannya. Saat perbekalan tersebut habis, Siti Hajar mencari bantuan. Ia meninggalkan bayinya di tanah yang sekarang menjadi sumur Zamzam. Berharap untuk dapat memperoleh air ia mendaki bukit terdekat, Shofa, untuk melihat barangkali saja ada pertolongan atau air di dekat situ. Saat ia tidak melihat siapapun di sana, ia pindah ke bukit lainnya, Marwah, agar bisa melihat ke tempat lebih luas. Tetapi dari bukit itu pun tak tampak apa yang dicarinya sehingga ia terus bolak-balik sambil berlari di atas panasnya pasir gurun sampai tujuh kali balikan. Saat ia kembali ke Ismail, ia melihat air telah memancar dari tanah di dekat kaki bayi yang sedang menangis itu. Umat Islam percaya bahwa saat itu Allah telah mengutus malaikat Jibril untuk memunculkan air di sana. Saat melihat air memancar, Siti Hajar menampungnya dalam pasir dan batu. Nama Zamzam yang berarti �berhentilah mengalir�, adalah ungkapan yang diucapkan berulang-ulang oleh Siti Hajar saat berupaya menampung air itu. Daerah di sekitar munculnya air tersebut, yang kemudian berubah menjadi sumur, dijadikan tempat beristirahat bagi para kafilah, dan selanjutnya berkembang menjadi kota Mekkah tempat lahir Nabi Muhammad.
9. HAJAR ASWAD
Hajar Aswad, dahulu berbentuk satu bongkahan. Namun setelah terjadinya penjarahan yang terjadi pada tahun 317H, pada masa pemerintahan al Qahir Billah Muhammad bin al Mu�tadhid dengan cara mencongkel dari tempatnya, Hajar Aswad kini menjadi delapan bongkahan kecil. Batu yang berwarna hitam ini berada di sisi selatan Ka�bah.
Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.
0 comments: